Bisa nggak ya...
Juara Piala AFF? Ini Komentar Nil Maizar
Ups! Malaysia Lagi, Malaysia Lagi

Piala AFF 2012 sudah di depan mata. Perhelatan akbar sepak bola di kawasan Asia Tenggara tersebut dimulai 24 November dan berakhir 22 Desember. Thailand dan Malaysia, dua negara yang menjadi musuh bebuyutan Indonesia, berperan sebagai tuan rumah. Dua tahun silam, Indonesia yang ditukangi Alfred Riedl gagal menjadi yang terbaik. Tim “Merah Putih” kalah di final kontra Malaysia.
Tahun ini, Indonesia harus juara. Tak boleh runner up lagi, kendati harus bermain di kandang lawan. Namun, persoalannya, materi pemain yang ada saat ini minim jam terbang. Sangat berbeda dengan dua tahun lalu, di mana Riedl punya sederet pemain nan sarat pengalaman. Di bawah mistar ada dua. Kiper kawakan, Markus Horison dan Ferry Rotinsulu. Di belakang ada Hamka Hamzah, M Robby, Zulkifli Syukur, Supardi, dan M Nasuha. Di tengah Ahmad Bustomi, Firman Utina, dan Hariono. Di depan tak kalah sangar. Ada Bambang Pamungkas, Cristian “El Loco” Gonzales, Boaz Solossa, Yongki Aribowo, dan Irfan Bachdim.
Kini, pelatih Nil Maizar harus berpikir keras. Imbas perseteruan dua kubu, Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Mattalitti, berdampak ke timnas. Materi pemain yang dimiliki Nil sebagian besar dari IPL, kompetisi yang tak diakui La Nyalla cs. La Nyalla cs juga tak lagi menganggap Djohar sebagai Ketua Umum PSSI yang sah karena mantan Sekjen KONI itu dinilai sudah keluar dari jalur statuta. Sempat, Djohar yang mengatasnamakan FIFA melarang pemain ISL membela timnas karena kompetisi di bawah naungan PT Liga Indonesia ilegal. Belakangan, Djohar dan kolega malah berbalik. Pemain ISL dipersilakan gabung ke timnas.
Tanpa pemain ISL, bisakah Nil sukses? Atau minimal masuk final? Jawabannya tentu saja berat. Biar bagaimanapun, jika targetnya adalah juara, Nil harus punya skuad yang tak hanya tangguh namun kaya jam terbang dan pengalaman. Wong yang punya pengalaman dan jam terbang saja gagal, bagaimana dengan yang tak punya pengalaman?
Dari sekian amunisi yang dimiliki, Nil hanya punya beberapa pemain yang, boleh dibilang, mumpuni. Mereka. Adalah Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, Irfan Bachdim, Diego. Michiles, Andik Vermansyah, dan Titus Bonai. Selebihnya adalah pemain-pemian muda yang bakal ‘dipaksa’ naik kelas.
Djohar cs paham betul bahwa misi sangat berat. Maka dari itulah, untuk kesekian kalinya, mereka berharap pemain ISL mau join. Kemudian, lewat Bob Hippy, Koordinator Timnas PSSI, coach Nil diberi kebebasan guna membentuk kerangka tim. “Kami mempersilakan Nil untuk memilih pemain dari ISL, IPL, Divisi Utama, ataupun pemain yang turun di PON Pekanbaru,” kata Bob. “Saya akan segera bertemu dengan Nil, karena AFF sudah dekat,” imbuh Bob.
Kita kembali bertanya dalam hati, maukah klub-klub ISL melepas pemainnya? Jila dilihat dari kontrak, pemain-pemain tersebut sudah tak terikat kontrak lagi. Kontrak mereka rampung September. Kalau klub sudah tak berhak lagi, kini bergantung kepada pemain.
Sebagai pecinta sepak bola, kita berharap kisruh di pucuk PSSI segera berakhir seiring dengan sudah dibentuknya Komite Bersama. Komite Bersama beranggotakan delapan orang, empat dari kubu Djohar dan empat lagi dari kubu La Nyalla. AFC dan FIFA sendiri sudah menugaskan Komite Bersama agar menuntaskan konflik yang ada.
Bagaimana Komentar anda?
sumber: http://www.supersoccer.co.id/sepakbola-indonesia/juara-piala-aff-2012/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar