Jumat, 30 Maret 2012

Partai Tertentu Dianggap Manfaatkan Isu BBM




Metrotvnews.com, Padang: Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Asrinaldi, menengarai partai politik tertentu memanfaatkan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk pencitraan.

"Itu bisa dilihat ketika pemerintah mengajukan usulan pembatasan kuota BBM semua partai politik sepakat mendukung, namun ketika dikemukakan opsi penaikan harga terjadi pro dan kontra," kata Asrinaldi di Padang, Jumat (30/3).

Menurut Asrinaldi, jika diamati sejak awal ada parpol yang konsisten menolak kebijakan kenaikan harga BBM, seperti PDI Perjuangan, Hanura, dan Gerindra. Tapi belakangan Partai Golkar dan PKS ikut menolak.

"Sikap itu ditengarai untuk mendapat simpati masyarakat sebagai persiapan menghadapi Pemilu 2014," kata dia.

Ia berpendapat, jika pemerintah akhirnya batal menaikkan harga BBM, maka hal itu akan menjadi "bom waktu" karena cepat atau lambat harga BBM tetap harus dinaikkan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi.

Menurut dia, saat ini sebenarnya merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM karena jika dilakukan pada 2013 atau 2014 tidak mungkin mengingat saat itu tensi politik sedang tinggi guna menghadapi pemilu.

Sementara jika dinaikkan pada 2015, maka hal itu akan lebih sulit lagi karena pemerintahan baru terbentuk dan harus diciptakan suasana yang kondusif usai Pemilu 2014, kata dia.

"Akibatnya pemerintah dalam posisi dilematis dan kebijakan untuk menaikkan harga BBM mengalami tarik ulur sebagaimana terjadi saat ini," kata dia.

Sementara jika harga BBM tetap naik maka partai yang mendukungnya seperti Partai Demokrat, PAN, PPP dan lainnya akan mengalami penurunan citra karena kebijakan yang tidak populer tersebut.

Namun akan tertutupi oleh kompensasi bantuan tunai sementara yang dibagikan kepada masyarakat, sehingga kembali memperoleh simpati publik sebagaimana yang terjadi ketika bantuan langsung tunai (BLT) dibagikan pada 2008, kata dia.

Ia menambahkan, solusi terbaik yang sebaiknya diambil pemerintah adalah tetap menaikkan harga BBM namun diiringi dengan penjelasan yang logis dan kuat kepada masyarakat mengapa hal itu harus dilakukan.(Ant/ICH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar