ASEAN Para Games Indonesia 2011

Berenang adalah suatu hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang. Namun, Lamri bisa melakukannya meski kaki kirinya telah diamputasi. Bukan sekadar berenang, melainkan berlomba membawa Merah Putih ke berbagai ajang di tingkat internasional.
Mendapati musibah kecelakaan yang harus mengakibatkan kehilangan kaki kiri, tentu tak akan bisa dengan mudah diterima oleh seseorang. Namun Lamri menjadi bagian dari segelintir orang yang mampu menerima keadaan.
“Jelas ada perasaan sedih dalam diri saya, namun tidak ada kata putus asa ketika itu,” ucap Lamri mengenang musibah yang dialaminya pada tahun 2004. “Saya beranggapan bahwa masa depan masih panjang dan tak ada gunanya menyesali sesuatu yang telah terjadi,” imbuh pria berusia 23 tahun ini.
Usai diamputasi, Lamri yang berasal dari Kalimantan Timur ini pun terus menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Berbagai terapi pun ia jalani sampai nasib baik pun menghampirinya dua tahun kemudian di Solo.
“Saat saya sedang berenang dalam sebuah program rehabilitasi, saya ditawari untuk menjadi atlet paralympic,” ujar Lamri. “Pada dasarnya saya memang bisa berenang, namun dengan gaya anak sungai,” tutur Lamri seraya tertawa.
Mencoba peruntungannya di kolam renang, kerja keras Lamri mulai terlihat. “Saya terus berlatih sampai akhirnya bisa mewakili Indonesia di ajang FesPic Games di Kuala Lumpur akhir 2006,” Lamri mengenang. “Di ajang tersebut saya langsung bisa meraih emas di nomor 100 M gaya punggung,” Lamri menambahkan.
Sukses di ajang internasional tak ayal langsung membuat Lamri menjadi andalan pada Asean ParaGames 2008 di Nakhon Ratchasima. Benar saja, Lamri tampil menggebrak. Ia sukses merebut tiga emas di nomor 50 dan 100 meter gaya punggung plus 4x100 meter gaya ganti.
“Jelas saya bangga bisa membawa harum nama bangsa di tingkat internasional. Sesuatu yang bahkan tak pernah saya pikirkan sebelumnya,” Lamri mengakui.
Berjaya di renang paralympic, Lamri kembali mendapat ujian. Kesehatannya tiba-tiba menurun usai Paralympic Games di Beijing 2008. Ia bahkan sempat mengalami kritis selama empat hari. Peristiwa ini membuatnya vakum dari renang hingga tahun 2010 lalu.
“Saya baru kembali berlatih tahun ini. Meski saya kini masih jauh dari performa terbaik, saya akan berusaha keras untuk kembali bisa membuat Indonesia bangga,” Lamri bertekad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar